Skip links

Manajemen Resiko

Manajemen Resiko

Perseroan memahami sejalan dengan pertumbuhan Perseroan, Kinerja Operasional dan keuangan rentan terhadap berbagai resiko. Oleh karena itu, praktek manajemen resiko yang didasarkan pada prinsip kehati–hatian telah menjadi suatu keharusan untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.

Perseroan telah mengidentifikasi resiko–resiko yang ada serta langkah–langkah yang perlu diambil untuk meminimalkan dampak yang timbul oleh resiko tersebut, resiko–resiko tersebut adalah :

Risiko Usaha

Perseroan menganalisa risiko usaha yang dihadapi Perseroan di dalam menjalankan bisnisnya:

A. Risiko Regulasi dan Kepatuhan

  • Ketidaksesuaian dengan regulasi dari BPOM dan Kementerian Kesehatan.
  • Pelanggaran izin operasional atau praktik oleh tenaga farmasi.
  • Penyimpanan obat yang tidak sesuai dengan standar Good Pharmacy Practice (GPP).

B. Risiko Kesalahan Medis dan Pelayanan

  • Kesalahan dalam pemberian obat, dosis, atau interaksi obat yang berbahaya.
  • Kurangnya edukasi kepada pasien terkait cara konsumsi obat yang benar.
  • Risiko penggunaan obat kadaluarsa atau rusak akibat penyimpanan yang tidak benar.

C. Risiko Finansial dan Keuangan

  • Fluktuasi harga obat yang dapat mempengaruhi margin keuntungan.
  • Risiko piutang dari pelanggan atau mitra bisnis yang belum dibayar.
  • Biaya operasional tinggi (gaji tenaga farmasi, listrik, sewa tempat, dll.).

D. Risiko Rantai Pasok dan Ketersediaan Obat

  • Keterlambatan pasokan obat dari distributor atau produsen.
  • Kehabisan stok obat penting yang sangat dibutuhkan oleh pasien.
  • Penggunaan sistem pencatatan stok yang buruk, menyebabkan kekurangan atau kelebihan stok.

E. Risiko Teknologi dan Keamanan Data

  • Kesalahan dalam sistem pencatatan transaksi dan stok akibat sistem IT yang buruk.
  • Ancaman serangan siber atau pencurian data pelanggan.
  • Gangguan sistem pembayaran digital yang dapat menghambat transaksi.

F. Risiko Reputasi dan Kepercayaan Pelanggan

  • Layanan yang buruk atau tenaga farmasi yang kurang kompeten dapat mengurangi loyalitas pelanggan.
  • Penyebaran ulasan negatif secara online yang dapat mempengaruhi citra apotek.
  • Dugaan keterlibatan dalam penjualan obat ilegal atau penyalahgunaan resep.

Strategi Manajemen Risiko Usaha

Perseroan telah menerapkan Langkah-langkah untuk meminimalkan risiko yang mungkin timbul dari menjalankan usaha:

A. Kepatuhan terhadap Regulasi

  • Memastikan semua izin operasional apotek diperbarui dan sesuai dengan standar BPOM dan Kementerian Kesehatan.
  • Menggunakan sistem pencatatan yang akurat untuk pelaporan penggunaan dan stok obat yang diawasi.
  • Melakukan pelatihan rutin bagi tenaga farmasi tentang regulasi terbaru dan Good Pharmacy Practice (GPP).

B. Pengelolaan Risiko Kesalahan Medis

  • Menggunakan sistem e-prescription untuk mengurangi kesalahan dalam membaca resep dokter.
  • Mewajibkan double-check pada obat yang diberikan, terutama untuk obat dengan dosis tinggi atau narkotika.
  • Memberikan edukasi kepada pasien tentang aturan pemakaian obat secara verbal dan tertulis.

C. Manajemen Keuangan yang Sehat

  • Melakukan forecasting stok obat berdasarkan data historis penjualan untuk menghindari pemborosan.
  • Menjaga keseimbangan antara stok obat generik dan paten untuk mengoptimalkan profitabilitas.
  • Menjaga arus kas dengan menetapkan kebijakan kredit yang ketat kepada mitra bisnis.

D. Optimalisasi Rantai Pasok dan Stok Obat

  • Membangun hubungan yang baik dengan lebih dari satu distributor untuk memastikan kelancaran pasokan.
  • Menggunakan sistem manajemen stok otomatis untuk memantau ketersediaan obat secara real-time.
  • Melakukan pengecekan berkala terhadap obat yang mendekati tanggal kedaluwarsa untuk mengurangi kerugian.

E. Keamanan Teknologi dan Data

  • Menggunakan software apotek yang aman dan terintegrasi dengan sistem pencatatan digital.
  • Menerapkan sistem backup data secara berkala untuk menghindari kehilangan data penting.
  • Melindungi informasi pelanggan dengan standar keamanan data yang ketat.

F. Manajemen Reputasi dan Layanan Pelanggan

  • Meningkatkan pelayanan dengan menyediakan konsultasi farmasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Membangun brand trust dengan menjaga kualitas obat dan layanan.
  • Aktif dalam media sosial dan platform digital untuk merespons ulasan pelanggan dengan cepat.